Kenapa
Kawat Gigi Mahal ?
Dalam
dunia kedokteran gigi, terdapat dua jenis perawatan untuk merapikan gigi.
Meliputi bidang ilmu penggantian gigi atau gigi palsu (baca: prostodonti) dan
perapian gigi atau pengawatan gigi (baca: ortodonti)
Jenis perawatan kawat (orthodonti) adalah yang
paling populer, bahkan kini telah bergeser kearah status sosial dibandingkan
untuk kesehatan/perapian gigi. Biaya untuk pemasang gigi pun masih selangit,
mengawang-awang. Kadang muncul pertanyaan dari MagaHaian, kenapa harga kawat
gigi bisa mahal.
Perawatan kawat gigi dibagi menjadi dua jenis.
Pertama, perawatan menggunakan pesawat (baca: alat) lepasan. Alat lepasan
artinya alat yang ada di mulut pasien
itu bisa di lepas-pasang sendiri oleh pasien, tanpa bantuan dari dokter gigi.
Hal ini berdasarkan pertimbangan dan alasan tertentu, bisa karena kondisi
pasien, kondisi kesehatan gigi dan mulut si pasien, dan sebagainya.
Kedua, perawatan menggunakan pesawat( baca:
alat)cekat. Alat cekat artinya alat yang ada di mulut pasien hanya bisa di
lepas pasang (baca: dirawat) oleh dokter gigi. Pasien tida bisa dan tidak boleh
mengganggu gugat alat tersebut. Behel adalah salah satu dari dua sistem
perkawatan yang dipakai untuk ngerapiin gigi. Sistem behel adalah sistem
perkawatan yang disebut dengan sistem cekat. Sistem ini ditunjukkan untuk orang
dewasa yang kekerasan tulangnya sulit untuk mrnggerakkan gigi dengan alat
lepasan. Behel, telah dikenal dimasyarakat sebagai alat untuk merapikan gigi.
Mulut dari pertama kali ada sampai sekarang, sistem behel telah mengalami
berbagai macam perubahan yang bertujuan untuk menjadikan perawatan gigi lebih
efektif.
Banyak yang heran, kenapa pemasangan kawat gig mahal. DokterGigiGaul akan coba menjelaskannya.
1. Ilmu
Pemasangan behel
hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi, lebih tepatnya Dokter Gigi
Spesialis Ortodenti (Spesial Dokter Gigi). Selain dokter gigi, tidak ada yang
dapat memasang atau merawat sistem behel. Waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk
menjadi seorang spesialis kawat gigi tidak dapat diukur dengan materi(uang).
Pendidikan, adalah sebuah kata yang mahal harganya.
2. Resiko
Sama seperti hal lainnya,
pemasangan kawat gigi juga memiliki resiko tersendiri. Gigi menjadi makin
“ginong” (gigi nongol) atau makin berantakan adalah resiko yang harus
diperhatikan seorang dokter gigi saat memulai perawatan. Kedua hal tersebutlah
yang menjadikan biaya perawatan menjadi mahal. Sebenarnya hal ini adalah
pandangan umum yang berlaku untuk bidang keilmuan dan perawatan kesehatan yang
lain.
Jangan Pasang Kawat Gigi (Behel)!
Kemarin salah seorang MagaHaian,
bloggaje, reques minta pembahasan mengenai kawat gigi. Dokter gigi gaul
sebenarnya kurang paham, yang di mau itu ngebahas soal perawatan kawat gigi
secara keseluruhan atau soal kawat gigi cekat yang lebih populer dengan sebutan
behel. Tapi mengamati tren yang sedang berkembang di masyarakat saat ini,
mungkin yang dimaksud adalah behel. Nah, buat yang pengen tau juga, silahkan
disimak bersama-sama.
Behel kini sedang mengalami masa
peralihan, dari fungsinya yang sebagai sarana perawatan gigi menjadi simbol
status sosial. Akibatnya , banyak orang berlomba-lomba untuk memakaikan alat
ini ke gigi mereka. Simbol gaul? Untuk mencegah hal yang kurang baik di
kemudian hari, DokterGigGaul ngerasa perlu memberikan sedikit wejangan kepada
para calon pemakai behel untuk alasan selain kesehatan.
Berikut adalah hal-hal atau alasan kenapa
DokterGigiGaul mengeluarkan larangan”jangan pakai kawat Gigi”. Cek in out!
1. Kalau melakukan
pemasangan kawat gigi online
Yang
masang kawat gigi ini paling jelek statusnya Tukang Gigi, paling bagus dokter
gigi umum tanpa basic pemasangan kawat gigi. Bisa dipastikan kalau yang masang
tukang gigi, hasilnya akan ancurrr.!
2. Kalau melakukan pemasangan kawat gigi di ahli gigi
Ini
fersi offline-Nya. Gak perlu di omongin lebih lanjut, pokoknya masang kawat
gigi ya Cuma ke Dokter Gigi(Gaul),.!
3. Kalau
melakukan pemasangan kawat gigi Cuma
buat gaya-gayaan
Hadeuh,,,..jangan
deh...!walau Cuma buat gaya-gayaan, tetep aja gigi kamu bergerak kalau sudah di
pasang si behel ini. Kalau ngga terkontrol, nanti gigitan gigi atas dan bawah
kamu bisa berubah. Akibatnya, kamu akan mengalami sakit pada sendi TMJ (sendi
penghubungantara mulut atas dan bawah yang ada di depan telinga). Soalnya yang
pasang buat gaya ini rata-rata setelah kepasang nggak akan terkontrol lagi
kedokter gigi. Lagi pula hukumnya di islam kan haram, coba baca artikel Kawat
Gigi dari sudut pandang islam.
4. Kalau
melakukan pemasangan kawat gigi cari
yang murah
Ada
barang ada kuwalitas. Percaya deh ! biasanya pilihan tergantung yang digunakan.
Ada orang yanmg alergi dengan bahan murah, jadi terpaksa pake yang mahal. Ada
pula yang pengen cepet, jadi bahan yang dipakai pun Bukan Bahan Biasa(BBB).
Apapun, selalu berkonsultasi sejelas-jelasnya sama dokter gigi kamu atau mau
sama DokterGigiGaul juga boleh!
5. Kalau
melakukan pemasangan kawat gigi cari
yang cepet masangnya
Untuk
memasang kawat gigi, ada banyak sekali tahapan, perhitungan, dan perawatan yang
harus dilewati. Semua harus dilakukan dengan hati-hati mengingat risiko yang
ada seperti telah disebutkan sebelumnya. Jadi memasang harus lama, kalau ada
yang cepet, bisa jadi resiko yang ada tidak di perhitungkan dengan
seksama. Jadi tanya dokter gigi kamu mengenai hal ini, jangan ke ahli gigi
kamu,OK!
6. Kalau
melakukan pemasangan kawat gigi cuma
yang atas atau yang bawah saja
Yang
masang atas-bawah buat gaya-gayaan dinomor 3 saja nggak boleh, apalagi yang
Cuma setengah. Kawat gigi cekat sebaiknya dipasang lengkap, atas dan bawah.
Tujuannya untuk penyesuaian gigitan rahang atas dan rahang bawah yang telah
disebutkan sebelumnya.
“Ngebenerin “ Gingsul?
Pada
umumnya, orang yang memiliki gingsul ingin gigi gingsulnya tersebut segera
mungkin dirapikan. Alasannya mengganggu penampilan, bicara, dan sebagainya.
Sebelumnya,
DokterGigiGaul pernah membahas mengenai gigi gingsul di artikel ini, mengenai
apakah sebaiknya gigi gingsul tersebut dirawat atau di cabut. Pada intinya,
kalau gigi gingsul tersebut tidak menimbulkan keluhan, sebaiknya tidak diganggu
gugat sama sekali.
Tapi
sepenuhnya kembali ke pasien untuk memutuskan apakah ingin giginya dicabut atau
tidak. Sebagai bahan pertimbangan, ada hal yang ingin DokterGigiGaul bagi untuk
MagaHaian yang ingin gingsulnya ndicabut atau dirapikan. Sementara beberapa
orang ingin merapikan gingsulnya dengan dicabut atau dirapikan dengan kawat
gigi, di jepang tersebut klinik khusus yang menyediakan jasa modifikasi gigi,
khususnya untuk ”menggingsulkan” gigi! Plaisir Dental Salon di distrik Ginza
laris ditangani gadis-gadis jepang yang ingin menjajal perawatan untuk
memperpanjang, menajamkan, hingga menindakratakan gigi mereka.
Gigi
yang terjadinya rata bisa di buat menjadi gingsul sesuai permintaan pasiennya.
Mau gigi apa aja, terserah. Yang penting bayar, pakai duit bukan pakai daun.
Gigi gingsul atau gigi tidak rata yang dalam bahasa jepang disebut yaeba atau ’
gigi ganda’ adalah hal yang bisa membuat mereka tampil makin eksis dan percaya
diri. Memiliki gigi yaeba dianggap
lebih cantik dan cute ketimbang wanita-wanita yang gigi rapi.
Bertentangan
dengan yang terjadi di indonesia, dimana remaja putrinya berusaha memakai behel
sebagai tuntutan tren masa kini, di jepang memakai behel adalah hal yang harus
dihindari karena justru di anggap tidak trendi. Mereka lebih suka memanfaatkan
layanan menggunakan lapisan gigi palsu yang ditempelkan ke gigi asli dengan
menggunakan lem khusus sehingga bisa memunculkan efek gingsul. Meski belum di
ketehui tingkat keamanan lem yang digunakan dan berapa lama lapisan gigi palsu tersebut
bisa bertahan, layanan ini tetap laris manis diserbu remaja jepang. Kalau kamu
ngerasa nggak Pe-De dengan gingsul kamu. DokterGigiGaul sarankan segera urus
visa kamu dan mulai packing ransel ke jepang. Jadi nggak selalu kan, gigi
gingsul dianggap sebagai hal yang aneh!
Kawat
Gigi dari Sudut Pandang Islam
Saat
ini, behel menjadi suatu tolak ukur status sosial. Walaupun hanya perasaannya
sendiri, seakan-akan status sosial pemakai behel meningkat dimata masyarakat
Dulunya
behel memang barang ekslusif. Tujuan utrama memakai behel sebenarnya adalah
untuk alasan kesehatan. Beberapa kondisi gigi yang tertumpuk dapat menimbulkan
masalah kesehatan yang serius bila tidak ditangani dengan pemakaian behel.
Ingat ya, hanya beberapa, tidak semua!
Tapi
kini tren pemakaian behel mulai bergeser. Seperti yang dibahas sebelumnya,
behel menjadi tolak ukur sosian baru. Tidak ada permasalahan kesehatan yang
perlu ditangani. Ujung-ujungnya timbul efek negatif di masyarakat karena
sekarng pemasangan behel tidak lagi terbatas pada dokter gigi melainkan bisa di
tukang gigi atau ahli gigi dan tentunya dengan biaya yang lebih murah. Prinsip
kesehatan sufah tidak diperhitungkan. Semua jadi menjurus ke’buang-buang duit’
saja. Yang namanya mubadzir pasti ada unsur mudharat-nya dalam semua agama dan
keyakinan.
Sumber: Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut,2013,Yogyakarta oleh Rapha Publishing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar