DEFINISI KANKER
Pencegahan kanker sangatlah besar manfaatnya dan
patut untuk diupayakan, sekalipun kanker akan tetap tumbuh pada orang-orang
tertentu; baik akibat gayanhidup mereka yang buruk maupun karena faktor
keturunan. Pencegahan dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap
kemungkinan terkena kanker. Beberapa penapisan yang dapat dilakukan adalah:
Penapisan
kanker
Tes untuk penapisan kanker dimaksudkan untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya kanker. Tes ini dapat menurunkan jumlah kematian
akibat kanker, karena jika kanker ditemukan pada stadium paling dini, diman
kankernya belum menyebar lebih jauh biasanya dapat diobati dan memberikan hasil
yang optimal.
Untuk
tes penyaringan yang hasilnya meragukan, maka untuk memperkuat atau mengabaikannya
dilakukan pemerikasaan dan tes lanjutan. Meskipun tes penyarinagn dapat
menyelamatkan hidup seseorang, biayanya mahal dan kadang menimbulkan reaksi
psikis atau fisik. Biasanya tes penyaringan dapat memberikan sejumlah hasil
positif palsu, diman diduga terjadi kanker padahal sesungguhnya tidak,
begitupun sebaliknya tes penyaringan juga bisa memberikan hasil negatif palsu,
diman tidak ditemukannya bukti dari suatu kanker padahal telah terjadi kanker.
Hasil
positif palsu bisa menimbulkan stres psikis
yang tidak semestinya dan bisa mengarah kepada dilakukannya tes lain
yang mahal dan berbahaya. Hasil negatif palsu bisa melenakan seseorang dalam
perasaan aman yang palsu. Karena itu praktisi medis harus secara seksama
mempertimbangkan apakah pelu dilakukan tes penyaringan atau tidak.
Dua
tes penyaringan yang paling banyak digunakan pada wanita adalah tes papanicolau (pap smear) dan yang
terbaru ThinPrep (PAP Test System) untuk menemukan kondisi sel pra-kanker leher
rahim dan mamografi untuk menemukan
kanker payudara. Kedua tes ini telah berhasil mengurangi angka kematian akibat
kanker-kanker tersebut.
Tes
penyaringan yang sering dilakukan pada pria adalah pengukuran kadar PSA (prostate-spesific agent) dalam
darah. Pada penderita kanker prostat, kadar PSA ini tinggi, tetapi kadarnya
juga meningkat pada pria dengan
pembesaran postat yang jinak. Kelemahan dari tes ini adalah biayanya mahal dan
seringnya ditemukan hasil positif palsu.
Tes
penyaringan lainnya yang sering digunakan adalah memeriksa darah yang
tersembunyi (occult blood) dalam
tinja. Occul blood tidak terlihat dengan mata terlanjang, harus menggunakan
alat bantu pemeriksaan terhadap contoh tinja. Ditemukannya occult blood dalam
tinja merupakan petunjuk ada sesuatu yang tidak beres di usus besar. Mungkin
suatu kanker, meskipun penyakit lainnya juga bisa menyebabkan ditemukannya sejumlah
kecil darah dalam tinja.
Tindakan
lainnya untuk mencegah kanker sebagai berikut:
Ø makan
secukupnya untuk mengurangi radikal bebas, dengan rendah lemak, dan banyak
makan sayuran dan buah yang berwarna mencolok seperti merah, orange.
Ø Teh
hijau banyak mengurangi polifenol dan derivat atau secara umum juga disebut
derivat katekin. Komponen utama teh hijau yang diyakini mempunyai berbagai efek
biologi adalah Epigalokatekin-3-O-galat (EGCG). Menunjukkan bahwa EGCG yang
terdapat dalam teh hijau bermanfaat sebagai anti-hipertensi, melindungi kulit
dari sinar ultrafioler matahari, anti-oksidan, termasuk sebagai anti-kanker
atau anti-karsinogenesis. Hasil uji coba tersebut mendukung hasil penelitian
sebelumnya, bahwa polifenol dalamteh hijau mengandung senyawa aktif
anti-kanker. Cara penyajian teh yang baik adalah dengan merendam teh hijau
dalam air mendidih dalam poci atau gelas tertutup 3 menit, maka polifenol akan
terlarut dalam air yang dapat segera diminum selagi masih panas.
Ø Menghindari
atau berhenti merokok
Ø Menghindari
penyakit menular seksual, misalnya kanker leher lahir dan hati
Ø Melakukan
uji penapisan, misalnya pap smear (mengetahui adanya kanker rahim), pemerisaan
pendarahan dan polip usus.
Ø Deteksi
dini kanker stadium awal, berfungsi menahan atau menghancurkan kanker sebelum
menyebar ke seluruh tubuh.
Ø Mengupayakan
jiwa batin tenang, yaitu dengan:
ü Jangan
mendendam
ü Menikmati
hidup pada hari ini
ü Bersyukur
ü Menghindari
stres atau kekhawatiran: dengan percaya pada tuhan dan menyerahkan hidup ke
dalam tangan-Nya
ü Pandai
mengelola atau mensiasati ambisi.
Beberapa
Faktor yang Bersifat Protektif Terhadap Pembentukan Kanker
Wanita
yang menyusui selama 6 bulan berturut-turut mengalami penurunan resiko kanker
payudar. Wanita yang hamil beberapa kali, resiko mengindap kanker payudara juga
berkurang. Hal ini berkaitan dengan kerja progesteron. Hormon progesteron
tampaknya bersifat melindungi terhadap kanker payudara, dengan menghambat efek
stimulasi estrogen. Progesteron meningkat selama kehamilan, itu sebabnya wanita
yang hamil beberapa kali akan mengurangi resikonya terkena kanker payudara.
Kanker payudara juga menurun pada wanita yang berolahraga secara moderat,
karena mungkin terjadi penurunan kadar estrogen atau penurunan konsumsi lemak
dan mencegah kegemukan. Makanan yang berefek menurunkan resiko kanker adalah
makan yang mengandung zat yang dapat membersihkan radikal bebas (oksidan); yang
tersebut dengan anti-oksidan atau free radical scavenger. Bahan yang termasuk
sebagai anti-oksidan di antaranya vitamin A, E, dan C, yang banyak terdapat
dalam sayuran dan buah.
Sumber : Juniadi, Iskandar .2014.Hidup sehat bebas
kanker.yogyakarta.Rapha Publisghing.